MOBERITA.COM – Industri otomotif saat ini sedang terimbas efek pandemi Covid-19. Industri otomotif di Indonesia juga agak lesu karena pandemi telah memberikan efek menyesakkan.
Salah satu masalah utama yang dihadapi industri otomotif adalah menghadapi kendala kelangkaan chip semikonduktor. Padahal, perangkat ini sangat vital untuk sejumlah perangkat elektronik.
Meski dalam kondisi yang belum kondusif, Hyundai di Indonesia bertekad tetap beroperasi. Manajemen pun mengubah rencana mereka agar bisa beradaptasi dengan lingkungan saat ini.
Hyundai memastikan kekurangan pasokan chip semikonduktor yang dialami dunia otomotif tidak membuat rencana produksi mobil mereka di Indonesia terganggu. Sejauh ini untuk rencana yang ada masih sesuai jadwal dan akan mulai di akhir tahun 2021.
“Dari Hyundai sendiri, kondisi tersebut tidak begitu berpengaruh karena ada hitung-hitungannya. Jadi, target kita di Indonesia belum ada perubahan (soal pabrik dan produksi),” lanjut ungkap Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Makmur, Kamis (3/9/2021).
Makmur mengemukakan bahwa kondisi kurangnya pasokan chip semikonduktor tidak hanya dialami oleh dunia otomotif saja. Industri lain yang menggunakan komponen ini, termasuk ponsel, juga mengalami kondisi yang serupa.
Meski demikian, sejauh ini rencana manajemen masih menunjukkan sinyal positif. Pabrikan sudah mulai memproduksi mobil pada akhir tahun 2021. Saat ini pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat, sudah mencapai 95 persen.
