BMW Kurangi Produksi

Estimated read time 2 min read

By Khanzalani

MOBERITA.COM – Pabrikan mobil kelas atas BMW harus mengambil langkah cepat dalam menghadapi masalah. Karena kelangkaan cip semikonduktor untuk sejumlah perangkat elektronik yang ada di mobil berpengaruh terhadap produksi mobil secara global, perusahaan harus mengurangi fitur.

Manajemen mengakui ada berbagai strategi yang dilakukan oleh pihak pabrikan untuk mengatasi atau meminimalisir efek dari kelangkaan cip semikonduktor. Pabrik perakitan BMW yang berada di Sunter, Jakarta Utara, memilih mengurangi fitur yang ada di mobil. Mereka menekankan langkah ini diambil agar produksi tetap bisa berjalan dalam memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

“Sampai saat ini di global, kita sudah melakukan perencanaan dari jauh-jauh hari. Jadi sampai saat ini belum ada masalah yang sampai misalnya terhenti stoknya, itu belum ada. Tapi memang ada mempengaruhi fitur, namun bukan fitur yang utama di sebuah kendaraan,” ungkap Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania, Kamis (17/6/2021) di kawasan Jakarta Selatan.

Vice President Sales BMW Group Indonesia, Bayu Riyanto, menambahkan tidak mempengaruhi fitur utama yang dimaksud adalah fitur penting yang apabila ketiadaannya dapat membuat mobil tidak berfungsi. Dia juga menjelaskan strategi ini cukup untuk tetap membuat roda produksi pabrik tetap berjalan merakit mobil-mobil baru.

“Cuma memang kita ada beberapa fitur yang ada hubungannya dengan itu (kelangkaan cip semikonduktor) tapi bukan utama ya. Kalau utama itu mobil tidak bisa jalan tanpa cip itu, tapi ini masih bisa. Fitur (yang terganggu) itu adalah wireless charging dan itu bukan menjadi suatu kebutuhan yang utama,” tambah Bayu.

Meski wireless charging ditiadakan sekarang ini, namun konsumen bisa kembali mendapatkan fitur tersebut ketika pasokan cip semikonduktor kembali normal. Akan tetapi diperkirakan kondisi normal tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini. “Tapi kalau wireless charging sebetulnya kita juga ada wireless charging portable. Jadi, mungkin kita juga bisa mengganti dengan itu. Jadi secara utama, mudah-mudahan tidak terganggu,” tegas Bayu.*

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours