Transformasi Struktural Indonesia bakal Tercipta dengan Pemindahan Ibu Kota Negara

Estimated read time 2 min read

By Nanda

MOBERITA.COM – Pemerintah tampaknya serius hendak memindah ibu kota negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemindahan ibu kota negara ini bakal menjadi bagian dari transformasi struktural Indonesia.

Presiden menuturkan, program IKN tak sekadar memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga ingin membangun ekonomi yang lebih modern dan menciptakan kehidupan sosial yang lebih adil. “Program IKN bukan sekadar pindah gedung pemerintahan, bukan itu,” ungkap Presiden saat acara Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Peresmian Pembukaan Rakernas ICMI secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu, (29/1/2022).

Menurut Jokowi, perpindahan wilayah ibu kota adalah berpindah cara kerja, berubah cara berpikir, dengan berbasis pada ekonomi modern. “Dan membangun kehidupan sosial yang lebih adil dan inklusif,” kata Presiden.

Pembangunan ibu kota negara menjadi bagian penting dari berbagai upaya transformasi struktural agar Indonesia bisa lebih kompetitif. IKN ini bakal menghadirkan transformasi di berbagai bidang, di antaranya pengelolaan lingkungan, ekonomi, teknologi, kesehatan, serta pendidikan yang lebih baik. “IKN akan kita jadikan sebagai sebuah showcase transformasi, baik di bidang lingkungan, cara kerja, basis ekonomi, teknologi, dan lain-lainnya, termasuk di bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih berkualitas,” ujarnya.

Nantinya, jelas Jokowi, IKN juga bakal menciptakan tata sosial yang lebih majemuk dan toleran, serta menjunjung tinggi etika dan akhlak mulia. Jadi, IKN dan beberapa transformasi besar yang sedang berlangsung membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk dari ICMI.

ICMI mempunyai kapasitas besar untuk berkontribusi, termasuk gagasan dan sumbangan profesional sesuai keahlian untuk menjamin kemajuan Indonesia. “Kontribusi ICMI dalam transformasi Indonesia ini sangat kami harapkan, sangat kami butuhkan, untuk bersama-sama membangun Indonesia maju yang kita cita-citakan,” katanya.

Banyak yang pro dengan rencana pemindahan IKN ini. Namun, tak sedikit pula yang tak setuju, bahkan mengkritik rencana tersebut.

Kekhawatiran tersebut di antaranya karena pemindahan IKN bakal menelan dana yang sangat besar. Diperkirakan pemindahan tersebut bakal menyerap anggaran hingga Rp 466 triliun. Yang kontra menyatakan mencemaskan proyek tersebut bakal mangkrak.

Ekonom senior Faisal Basri termasuk yang kerap mengkritik rencana ini. Menurut dia, Indonesia masih dalam keadaan darurat karena pemerintah perlu fokus menangani pandemi Covid-19. Kas negara tidak cukup mendanai pembangunan IKN.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours